
Kehamilan membuat wanita lebih rentan mengalami wasir karena meningkatnya tekanan pada pembuluh darah di area panggul dan anus. Faktor seperti konstipasi, perubahan hormon, dan pertambahan berat badan juga dapat memperparah kondisi ini. Banyak yang bertanya mengenai operasi wasir saat hamil, apakah aman dilakukan? Artikel ini akan membahas solusi tepat bagi ibu hamil yang terkena wasir.
Contents
Pertimbangan Operasi Wasir Saat Hamil
- Pertimbangan Risiko dan Manfaat
Operasi ambeien biasanya dilakukan jika pengobatan konservatif—seperti perubahan gaya hidup maupun konsumsi obat—tidak memberikan hasil yang efektif. Namun, pada ibu hamil, dokter perlu menimbang risiko dan manfaat dengan lebih cermat sebelum mengambil tindakan.
- Tingkat Keparahan Gejala
Jika hemoroid menimbulkan keluhan berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari maupun kualitas hidup, maka operasi dapat dipertimbangkan. Terlebih bila kondisi tidak membaik setelah menjalani perawatan non-bedah.
- Usia Kehamilan
Tindakan operasi ambeien umumnya tidak dianjurkan pada trimester pertama maupun ketiga karena risiko komplikasi yang lebih tinggi. Bila memungkinkan, sebagian besar dokter lebih merekomendasikan operasi pada trimester kedua.
- Metode Operasi Ambeien untuk Ibu Hamil
Beberapa teknik operasi ambeien yang tersedia antara lain metode Well-C, radiofrequency, dan ultrasonic. Pemilihan metode akan disesuaikan dengan tingkat keparahan hemoroid, usia kehamilan, serta pertimbangan medis dari dokter yang menangani.
Apakah Aman Dilakukan?
Secara medis, operasi wasir pada ibu hamil umumnya tidak direkomendasikan, kecuali dalam kasus tertentu yang sangat parah, misalnya:
- Pendarahan hebat yang tidak bisa dikendalikan.
- Nyeri ekstrem akibat trombosis atau komplikasi serius.
- Ambeien yang menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu maupun janin.
Dokter biasanya akan mempertimbangkan operasi hanya bila pengobatan konservatif tidak berhasil dan kondisi sudah darurat.
Pilihan Pengobatan Wasir
Sebelum sampai pada tindakan operasi, ibu hamil disarankan melakukan perawatan non-bedah, antara lain:
- Mengonsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah sembelit.
- Minum cukup air setiap hari.
- Menggunakan bantal donat saat duduk agar tekanan pada anus berkurang.
- Melakukan sitz bath (merendam area anus dengan air hangat).
- Menghindari duduk terlalu lama.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter bila gejala wasir pada kehamilan meliputi:
- Pendarahan terus-menerus.
- Rasa sakit hebat hingga mengganggu aktivitas harian.
- Benjolan besar yang keluar dari anus (prolaps).
Kesimpulan
Operasi wasir saat hamil sebenarnya jarang dilakukan karena berisiko bagi ibu dan janin. Sebagian besar kasus bisa ditangani dengan perawatan konservatif dan perubahan gaya hidup. Namun, jika gejala sudah sangat parah, operasi mungkin menjadi pilihan terakhir dengan pengawasan ketat dari dokter spesialis. Jika kondisi wasir tidak kunjung membaik bahkan setelah proses lahiran berlangsung, bisa segera konsultasikan di ST Wasir Center untuk penanganan yang tepat!