
Fisura ani adalah luka atau robekan kecil pada dinding anus yang sering menimbulkan nyeri hebat saat buang air besar (BAB). Kondisi ini bisa dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan sering dipicu oleh konstipasi, mengejan terlalu keras, atau iritasi berulang pada area anus. Untuk mengatasi keluhan ini, penting memahami tindakan medis fisura ani yang tersedia agar pasien mendapatkan penanganan sesuai tingkat keparahan.
Contents
1. Terapi Konservatif Tindakan Medis Fisura Ani
Pada tahap awal, dokter biasanya menyarankan pengobatan non-bedah. Langkah-langkahnya antara lain:
-
Obat oles atau salep untuk membantu merelaksasi otot anus dan mempercepat penyembuhan luka.
-
Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit saat BAB.
-
Pemberian pelunak feses atau suplemen serat untuk mencegah konstipasi.
Metode ini efektif pada fisura ani ringan atau baru terjadi beberapa hari.
2. Suntikan Botox
Salah satu tindakan medis fisura ani yang cukup modern adalah penyuntikan botulinum toxin (Botox) pada otot sfingter anus. Tujuannya untuk merelaksasi otot sehingga aliran darah meningkat dan proses penyembuhan lebih cepat. Botox sering menjadi alternatif sebelum tindakan operasi dilakukan.
3. Tindakan Media Operasi Minim Invasif Fisura Ani
Jika fisura ani tidak membaik dengan terapi konservatif, dokter dapat menyarankan tindakan operasi. Di klinik modern seperti ST Wasir Center, tindakan medis dilakukan dengan teknologi radiofrekuensi atau laser. Kelebihannya:
-
Proses lebih cepat dan minim rasa sakit.
-
Tidak memerlukan jahitan.
-
Pemulihan relatif singkat.
Teknik ini sangat membantu pasien yang sudah mengalami fisura kronis dengan nyeri berkepanjangan.
4. Lateral Internal Sphincterotomy (LIS)
Pada kasus tertentu, dokter bisa melakukan operasi konvensional dengan membuat sayatan kecil pada otot sfingter anus untuk mengurangi ketegangan. Meski efektif, metode ini lebih jarang dipakai karena risiko komplikasi lebih tinggi dibanding teknologi modern.
5. Perawatan Pendukung Setelah Tindakan Medis
Selain prosedur utama, pasien perlu memperhatikan perawatan lanjutan, seperti:
-
Konsumsi makanan tinggi serat dan cukup cairan.
-
Hindari mengejan terlalu keras.
-
Menjaga kebersihan area anus dengan baik.
-
Kontrol rutin sesuai anjuran dokter.
Kesimpulan: Tindakan Medis Fisura Ani
Ada berbagai tindakan medis fisura ani mulai dari terapi konservatif, suntikan Botox, hingga operasi dengan teknologi modern. Pemilihan metode tergantung pada tingkat keparahan dan respon pasien terhadap terapi awal. Konsultasi dengan dokter di klinik spesialis seperti ST Wasir Center sangat dianjurkan agar pasien mendapatkan solusi yang tepat, aman, dan cepat pulih.