
Pertanyaan “Apakah anus tidak elastis?” sering muncul dari mereka yang mengalami nyeri saat buang air besar, luka di area anus, atau perasaan seperti anus kaku dan tidak bisa meregang normal. Secara anatomi, anus memiliki otot dan jaringan yang memang dirancang elastis, agar bisa membuka dan menutup saat diperlukan—khususnya ketika buang air besar. Namun, dalam beberapa kondisi medis, elastisitas ini bisa terganggu.
Contents
Apakah Anus Tidak Elastis? Penyebabnya
-
Fisura Ani
Fisura ani adalah luka robek pada dinding anus akibat BAB keras atau mengejan terlalu kuat. Saat luka ini terjadi, otot di sekitar anus bisa menjadi kejang dan kaku. Lama-kelamaan, jaringan yang seharusnya lentur menjadi menebal dan kehilangan elastisitas. -
Jaringan Parut
Bekas luka dari operasi, trauma, atau peradangan lama di sekitar anus dapat membentuk jaringan parut (fibrosis). Jaringan ini tidak seelastis jaringan normal, dan bisa membuat anus terasa sempit atau “ketarik.” -
Penuaan atau Penurunan Tonus Otot
Seiring bertambahnya usia, otot-otot tubuh termasuk otot anus bisa melemah dan kehilangan fleksibilitas alaminya. Ini membuat kemampuan anus untuk berkontraksi dan mengendur jadi menurun. -
Peradangan Kronis
Kondisi seperti proktitis, kolitis ulseratif, atau penyakit Crohn juga dapat menyebabkan perubahan struktural pada jaringan anus, sehingga mengurangi kelenturannya.
Gejala yang Bisa Terasa
-
Nyeri hebat saat BAB
-
Rasa seperti anus tersumbat atau tidak bisa membuka
-
Sensasi seperti ditarik di bagian bawah
-
BAB jadi tidak lancar, meski feses lunak
-
Luka kecil yang sulit sembuh di sekitar anus
Apa Solusinya?
Jika Anda merasa anus tidak elastis atau kaku, penting untuk segera memeriksakan diri. Di klinik khusus seperti ST Wasir Center, pasien akan menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan penyebabnya—apakah karena fisura, jaringan parut, atau masalah otot.
Penanganan bisa meliputi:
-
Salep relaksan otot anus (seperti nitrogliserin atau nifedipin topikal)
-
Teknologi radiofrekuensi atau laser untuk mempercepat penyembuhan fisura
-
Pelemas otot melalui terapi botox anus pada kasus tertentu
-
Edukasi pola BAB sehat dan konsumsi serat
Kesimpulan: Apakah Anus Tidak Elastis?
Jadi, jika Anda bertanya “Apakah anus tidak elastis?”, jawabannya: secara normal, anus elastis. Namun, kondisi medis tertentu bisa mengurangi kelenturannya. Penanganan dini sangat penting agar gejala tidak memburuk dan kualitas hidup tetap terjaga.