63 views
Mengenal Bagian Anus dan Fungsinya

Anus ternyata memiliki bagian-bagian tersendiri yang penting dalam proses pencernaan. Anus adalah lubang di mana saluran pencernaan berakhir dan kotoran akhirnya dikeluarkan dari tubuh. Bagian anus atau dubur dimulai dari bagian bawah rektum. Garis anorektal adalah garis yang memisahkan anus dan rektum.

Fungsi Anus dalam Pencernaan

Semua sisa makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh akan diolah oleh usus besar menjadi kotoran. Pada akhirnya, kotoran itu akan dikeluarkan oleh tubuh melalui anus.  Meskipun terhubung, anus berbeda dengan rektum. Apa beda anus dan rektum? Rektum adalah bagian usus besar yang ada di akhir. Bagian tersebut mengarah menuju anus untuk saluran sisa-sisa makanan. Karena saling berhubungan, saat rektum penuh, tubuh akan memberikan dorongan pada anus. Kamu pun akan merasakan keinginan untuk buang air besar.

Sfingter anal internal akan berelaksasi dan mendorong tinja dari rektum ke lubang anus. Setelah sfingter anal eksternal relaks, tinja didorong keluar dari tubuh melalui anus. Orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar dapat menahan atau mengontrol dorongan tersebut sampai kamar mandi. Sedangkan, bayi dan anak kecil belum memiliki kontrol otot tersebut untuk menunda buang air besar.

Struktur Anus dan Fungsinya

Daerah sekitar anus terdiri dari saluran anus dan kulit perianal sebagai berikut:

1. Saluran Anus

Saluran anus adalah tabung dengan panjang sekitar 4 cm. Bagian anus ini menghubungkan anus ke rektum. Saluran anus dikelilingi oleh otot seperti cincin yang disebut sfingter anal (internal dan eksternal). Otot-otot tersebut dapat relaks untuk mengeluarkan tinja. Saluran anus juga dilapisi oleh selaput lendir. Bagian ini berisi sel-sel kelenjar yang membuat lendir. Fungsi lendir ini membantu tinja bergerak dengan mudah untuk keluar dari tubuh.

Baca Juga:  Ambeien pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

2. Kulit Perianal

Bagian kulit perianal adalah kulit di sekitar anus dan mirip dengan kulit di tempat lain di tubuh. Kulit perianal sensitif dan rentan terhadap cedera dan kerusakan akibat diare, konstipasi, dan penyakit lainnya di anus. Iritasi pada kulit perianal bisa muncul akibat diare yang terus-menerus terjadi. Kondisi diare sendiri dapat menyebabkan sensasi panas di daerah dubur. Mengelap anus dengan tisu toilet berulang kali juga dapat memperparah kondisi. Untuk mengatasi hal itu, kamu perlu mengobati diare terlebih dahulu serta menjaga area anus tetap bersih dan kering.

Risiko Penyakit pada Anus

Berikut ini sederet gangguan kesehatan atau penyakit di anus:

1. Wasir

Wasir dapat muncul di bagian dalam dan luar anus. Ambeien dalam adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam anus atau rektum. Kondisi ini tidak dapat dilihat dari luar tubuh.

Sedangkan, Wasir luar dapat terlihat dari luar. Pembuluh darah yang membengkak berada di dekat lubang anus atau menonjol di luar.

2. Kanker Anus

Kanker anus tergolong jarang terjadi. Infeksi human papillomavirus (HPV), seks anal, dan memiliki banyak pasangan seksual dapat meningkatkan risikonya.

3. Anal Herpes

Seks anal dapat menyebarkan virus herpes HSV-1 dan HSV-2. Gejalanya meliputi luka menyakitkan di sekitar anus yang dapat hilang dan timbul.

4. Kutil kelamin

Infeksi HPV juga dapat menyebabkan kutil di dalam dan sekitar anus. Virus ini menyebar melalui kontak dengan bagian tubuh yang terinfeksi, biasanya terjadi saat hubungan seksual.

5. Fisura Ani

Fisura ani adalah kondisi yang disebabkan oleh robekan pada lapisan anus. Penyebabnya yang paling sering adalah konstipasi. Gejala utama fisura ani adalah nyeri pada anus terutama saat buang air besar.

Baca Juga:  Ketahui Metode Pengobatan Wasir Terbaik

6. Abses Anus

Abses anus adalah kondisi adanya kantung infeksi di jaringan lunak sekitar anus. Antibiotik dan drainase bedah mungkin diperlukan untuk mengobati abses anus secara efektif.

7. Sembelit

Sembelit atau kesulitan buang air besar sering terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dubur, fisura anus, dan perdarahan dari wasir.

Kalau kamu mengalami wasir atau nyeri di anus yang tak kunjung membaik, jangan ragu konsultasikan di Klinik ST Wasir Center di tangani langsung oleh dokter spsialis bedah yang sudah berpengalaman di bidang anorektal.

Selain itu, apabila kalian membutuhkan informasi terbaru dan terpecaya, kalian dapat mengunjungi Instagram ataupun Website ST Wasir Center.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *