29 views
Ada Luka di Anus? Waspada Penyakit Fisura Ani yang Mengganggu Ini

Fisura ani penyebab BAB nyeri sering dianggap sama dengan gejala wasir atau hemoroid yang sama-sama membuat tak nyaman saat BAB. Sayangnya kedua penyakit ini berbeda. Wasir terjadi ketika pembuluh darah vena di sekitar anus membengkak sehingga membentuk benjolan.

Baik wanita maupun pria di segala usia mempunyai peluang untuk terkena fisura ani. Namun, orang-orang yang memiliki penyakit dan masalah kesehatan tertentu bisa berisiko mengalami penyakit ini. Adapun beberapa penyakit dan masalah kesehatan yang terkait dengan ini meliputi leukemia, HIV, kanker anal, atau ulcerative colitis.

Mengenal Penyakit Fisura Ani

Fisura ani sendiri adalah istilah medis kondisi ini nampak adanya robekan di lapisan anus. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit yang berbahaya, hanya saja bisa memicu ketidaknyamanan. Bila tak kunjung dituntaskan, bisa memicu komplikasi berupa fisura ani yang perlu ditangani dengan penindakan operasi bedah minor.

Dari segi waktunya, fisura ani dibagi menjadi dua, yaitu fisura ani kronik dan akut. Fisura ani yang cenderung akut bisa terjadi dalam waktu kurang dari 8 minggu. Sedangkan, pada fisura ani kronik, gangguan ini telah terbentuk selama lebih dari 8–12 minggu.

Jika termasuk kronik, maka sudah ada jaringan parut di sekitar anus, sehingga pengobatannya membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

Penanganan tertentu bisa meningkatkan pengobatan dan membantu meringankan keluhan, termasuk pelunak feses agar memudahkan mengedan maupun penghilang rasa nyeri.

Bagi kamu yang sudah menjalani perawatan dan tak kunjung membaik, mungkin perlu dioperasi. Carilah klinik kesehatan yang kompeten dan terpercaya agar tidak terjadi kesalahan atau timbul komplikasi lain.

Penyebab

Pemicu penyakit ini yang paling sering terjadi yaitu diakibatkan feses atau kotoran yang besar dan keras yang keluar melalui anus. Feses tersebut memicu anus meregang secara berlebihan sehingga lapisan dalamnya robek dan luka. Tetapi, dalam keadaan diare pun bisa menjadi pemicu penyakit ini.

Berikut beberapa penyebab fisura ani diantaranya:

  • Penyakit Crohn dan colitis ulseratif, yaitu peradangan di saluran pencernaan, khususnya di usus halus, usus besar, dan rektum (saluran yang menghubungkan antara usus besar dan anus) yang disebabkan karena gangguan imunologi
  • Infeksi tuberkulosis di saluran pencernaan
  • Sembelit/ konstipasi
  • Usai melahirkan
  • Leukemia (kanker sel darah putih)
  • Kanker anus
  • Penyakit menular seks seperti sifilis atau herpes genital
  • Seks anal

Gejala Fisura Ani

Gejala fisura ani awalnya seperti rasa nyeri di sekitar anus dan seringnya disertai dengan keluarnya darah saat buang air besar. Nyeri ini biasanya dirasakan terutama saat buang air besar, dan beberapa menit setelahnya hingga beberapa jam.

Gejala penyakit ini sering membuat penderitanya merasakan nyeri hebat, hingga membuat penderitanya merasa takut untuk buang air besar lagi karena khawatir pada serangan nyeri tersebut. Diantaranya seperti:

  • Terjadi pendarahan kecil berwarna merah terang ketika buang air besar.
  • Adanya benjolan kecil pada lapisan anus
  • Nyeri di daerah anus saat buang air besar
  • Timbul garis-garis darah di atas tinja
  • Dalam beberapa jam setelah buang air besar kamu akan merasakan panas seperti terbakar atau gatal di daerah anus

Diagnosis

Dalam mendeteksi pasien, Dokter awalnya akan mengajukan beberapa pertanyaan dan pengecekan fisik, terutama di area anus. Dikarenakan gejalanya mirip dengan wasir dokter lantas melakukan pemeriksaan di area anus dengan seksama untuk menghindari kesalahan diagnosis.

Seperti yang disebutkan di atas pembeda antara penyakit ini dengan wasir yaitu adanya robekan atau luka terbuka di daerah anus pada fisura ani sedangkan pada wasir terdapat benjolan yang terletak di luar lubang ataupun dalam anus.

Bila diperlukan dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendukung hasil diagnosisnya.

Pencegahan Fisura Ani

Adapun cara-cara pencegahan yang bisa dijalani guna menurunkan risiko terjadinya luka robekan di anus, antara lain:

  • Menjaga kebersihan di area alat kelamin, anus
  • Area anus harus dibersihkan dengan lembut, atau dibasuh dengan air hangat.
  • Menghindari seks anal.
  • Makan makanan yang berserat tinggi.
  • mengonsumsi air mineral yang banyak.
  • Tidak menunda BAB/ mengedan
  • Olahraga teratur, misalnya jalan kaki atau lari minimal 2.5 jam per minggu.
  • Popok bayi harus diganti secara berkala agar tidak terjadi iritasi dan luka di anus bayi.
  • Melakukan pemeriksaan dan kontrol secara berkala ke dokter apabila menderita penyakit yang dapat meningkatkan risiko timbulnya luka robekan pada anus.
  • Tidak minum obat secara sembarangan, terutama yang terdapat kandungan codeine, karena dapat meningkatkan risiko timbulnya sembelit yang dapat memicu luka robekan di anus.

Pengobatan Fisura Ani

Penyakit ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu, dengan kamu memperbaiki pola makan dan hidup sehat. Namun apabila hal tersebut kurang berdampak dan butuh penanganan khusus, jangan ragu melakukan pemeriksaan pada ahlinya.

Dokter akan mengobati fisura ani dengan melakukan tindakan pemberian obat maupun tindakan bedah tergantung pada gejala yang timbul. Karena itu jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Ada beberapa metode pengobatan yang bisa ditempuh untuk mengatasi kondisi ini. Ditangani langsung oleh dokter yang kompetan dan dibantu alat bermodalitas tinggi siap mengatasi berbagai penyakit.

Kamu pun bisa berkonsultasi gratis dengan dokter Klinik ST Wasir Cebter  melalui nomor 0878-8756-6315  (telepon/SMS/WA) atau melalui https://www.stwasir.com/contact/

3/5 - (1 vote)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *