Fisura ani adalah kondisi medis yang umumnya terjadi ketika terdapat luka atau retakan pada dinding rektum, di sekitar anus. Meskipun terlihat sebagai masalah yang umum, tetapi penyebab terjadinya fisura ani dapat bervariasi dan seringkali melibatkan kombinasi faktor. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab umum dan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadi fisura ani.
Contents
Penyebab Terjadi Fisura Ani
1. Konstipasi dan Ketegangan Saat Buang Air Besar
Salah satu penyebab utama fisura ani adalah konstipasi atau kesulitan buang air besar. Saat tinja menjadi keras, proses buang air besar menjadi sulit dan memerlukan tekanan yang lebih besar pada dinding anus. Tekanan yang berlebihan ini dapat menyebabkan retakan kecil pada dinding rektum.
2. Diare Kronis
Di sisi lain, diare kronis juga dapat menjadi pemicu fisura ani. Diare menyebabkan iritasi pada area sekitar anus karena tinja yang encer dan asam. Kondisi ini dapat membuat kulit di sekitar anus menjadi lembut dan rentan terhadap kerusakan.
3. Trauma Fisik
Cedera fisik pada area anus, misalnya, karena hubungan seksual yang kasar atau penggunaan benda asing, dapat menyebabkan fisura ani. Trauma fisik dapat merusak jaringan di sekitar anus dan memicu terjadinya retakan.
4. Sindrom Anus Spasmodik
Beberapa individu mungkin mengalami kontraksi otot anus yang berlebihan atau spasme yang dapat menyebabkan fisura ani. Sindrom ini dapat meningkatkan tekanan pada dinding anus dan mengakibatkan retakan.
5. Kekurangan Pasokan Darah ke Area Anus
Kekurangan pasokan darah ke area anus dapat menyebabkan jaringan di sekitar anus menjadi lebih rentan terhadap cedera dan retakan. Kondisi ini bisa terkait dengan faktor-faktor seperti penyakit vaskular atau penyumbatan arteri.
Faktor Risiko
Selain penyebab langsung, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami fisura ani, antara lain:
- Usia: Fisura ani lebih umum terjadi pada orang dewasa muda dan dewasa.
- Gaya Hidup: Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang kurang sehat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti konstipasi atau diare.
- Kehamilan dan Persalinan: Wanita hamil dan melahirkan secara alami cenderung lebih rentan terhadap fisura ani.
- Penyakit Inflamasi Usus: Kondisi seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa dapat meningkatkan risiko fisura ani.
Kesimpulan
Itulah artikel yang membahas mengapa bisa terjadi Fisura Ani. Fisura ani bisa terjadi karena berbagai penyebab dan faktor risiko. Mengenali faktor-faktor tersebut dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan kondisi ini. Jika seseorang mengalami gejala fisura ani, seperti nyeri saat buang air besar atau pendarahan, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Menjaga kesehatan pencernaan dan gaya hidup yang sehat juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya fisura ani.
Opsi terbaik untuk menangani masalah yang Anda hadapi yaitu di ST Wasir Center. Dikarenakan di ST Wasir Center, Anda akan mendapatkan penanganan langsung dari profesional medis di bidangnya menggunakan teknologi atau alat terkini yang mempermudah ataupun mempercepat penyembuhan masalah Anda. Ditambah saat ini, ST Wasir Center sudah memiliki dua cabang berbeda yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan RS Graha Juanda Bekasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi penderita wasir/ambeien, fistula ani, fisura ani, hingga abses perianal. Jadi tunggu apalagi? Ayo segera cek dan konsultasikan kondisi Anda di ST Wasir Center!